MANAJEMEN PENGELOLAAN WAKAF SECARA PRODUKTIF DALAM MEMPERDAYAKAN EKONOMI UMAT DI KUA BINJAI SELATAN STUDI KASUS YAYASAN WAAKAF ALKAFFAH BINJAI SELATAN
Kata Kunci:
Kepala KUA, Pembinaan, Nazhir Wakaf Al Kaffah, Wakaf Produktif, Pengelolaan WakafAbstrak
Penelitian ini mengkaji manajemen pengelolaan wakaf secara produktif sebagai strategi krusial dalam memberdayakan ekonomi umat, dengan fokus pada praktik yang diterapkan oleh Yayasan Wakaf Al Kaffah di bawah koordinasi Kantor Urusan Agama (KUA) Binjai Selatan. Secara tradisional, wakaf seringkali identik dengan aset tidak bergerak seperti tanah dan bangunan untuk kepentingan ibadah. Namun, potensi wakaf sebagai instrumen pengembangan ekonomi umat melalui pengelolaan produktif semakin diakui. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana model manajemen wakaf produktif yang diterapkan oleh Yayasan Wakaf Al Kaffah mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat Muslim di Binjai Selatan, serta faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi. Yayasan Wakaf Al Kaffah di Binjai Selatan. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan pengurus Yayasan Wakaf Al Kaffah (nazhir), perwakilan KUA Binjai Selatan, penerima manfaat program wakaf produktif, dan tokoh masyarakat setempat. Observasi partisipatif terhadap kegiatan-kegiatan yayasan serta analisis dokumen terkait seperti laporan keuangan, program kerja, dan akta ikrar wakaf juga dilakukan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi pola, strategi, dampak, serta hambatan dalam pengelolaan wakaf produktif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengelolaan wakaf produktif oleh Yayasan Wakaf Al Kaffah di Binjai Selatan merupakan contoh nyata bagaimana wakaf dapat berperan strategis dalam pemberdayaan ekonomi umat. Rekomendasi yang diajukan antara lain peningkatan sosialisasi wakaf produktif kepada masyarakat luas, penguatan jejaring kemitraan dengan lembaga keuangan syariah dan pemerintah daerah, serta pengembangan modul pelatihan bagi nazhir untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan wakaf. Diharapkan studi kasus ini dapat menjadi model inspiratif bagi nazhir lain dan pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan potensi wakaf demi kesejahteraan ekonomi umat.dan minimnya data aset wakaf yang terdokumentasi.
This study examines the management of productive waqf as a crucial strategy in empowering the Muslim community’s economy, focusing on practices implemented by the Al Kaffah Waqf Foundation under the coordination of the Office of Religious Affairs (KUA) of South Binjai. Traditionally, waqf is often associated with immovable assets such as land and buildings dedicated to religious purposes. However, the potential of waqf as an instrument for developing the Muslim community’s economy through productive management has increasingly been recognized. This research aims to analyze how the productive waqf management model applied by the Al Kaffah Waqf Foundation drives the economic activities of the Muslim community in South Binjai, as well as the key factors influencing its success and the challenges encountered. Primary data were collected through in-depth interviews with the foundation’s administrators (nazhir), representatives of the South Binjai KUA, beneficiaries of the productive waqf programs, and local community leaders. Participatory observations of the foundation’s activities were also conducted, along with an analysis of relevant documents such as financial reports, work programs, and waqf pledge deeds. The collected data were analyzed qualitatively and descriptively to identify patterns, strategies, impacts, and obstacles in the management of productive waqf. The study concludes that the productive waqf management carried out by the Al Kaffah Waqf Foundation in South Binjai serves as a concrete example of how waqf can play a strategic role in empowering the Muslim community’s economy. Recommendations include increasing public awareness of productive waqf, strengthening partnerships with Islamic financial institutions and local governments, and developing training modules for nazhir to enhance professionalism in waqf management. It is expected that this case study can serve as an inspiring model for other nazhir and stakeholders in optimizing waqf potential for the economic welfare of the Muslim community, especially considering the lack of documented waqf asset data.




